Image and video hosting by TinyPic ..:: Selamat Datang di SMP Negeri 1 Puger Alamat : Jl. Ahmad Yani No.36 Puger Kulon Kec.Puger Kab. Jember 68164, URL : http://smpn1puger.blogspot.com/ ::.. Image and video hosting by TinyPic ..::Pelaksanaan Ujian Nasional 2013 dilaksanakan pada tanggal 22-25 April 2013 ::.. Image and video hosting by TinyPic ..:: Pengumuman Kelulusan SMP , 1 Juni 2013 ::.. Image and video hosting by TinyPic ..:: Pelaksanaan Ujian Praktek Sekolah dimulai tanggal 04 Maret 2013 ::..

Keluarga Besar JIGER

Langkah demi langkah telah kita jalani dengan rasa kebersamaan dalam meningkatkan kualitas anak didik SMP Negeri 1 Puger

Keluarga Besar JIGER

Langkah demi langkah telah kita jalani dengan rasa kebersamaan dalam meningkatkan kualitas anak didik SMP Negeri 1 Puger

Pentingnya Sarana Komunikasi

Sebagai sarana komunikasi yang tidak terhambat oleh ruang dan waktu, kami harapkan sebagai media untuk menyerap berbagai masukan positif untuk kemajuan sekolah

Sarana Pendukung Pembelajaran

Kami menyadari bahwa peranan teknologi informasi terhadap sistem pembelajaran adalah penting

Kegiatan Rutin dan Ekstrakurikuler

Sebagai sarana komunikasi yang tidak terhambat oleh ruang dan waktu, kami harapkan sebagai media untuk menyerap berbagai masukan positif untuk kemajuan sekolah

Kegiatan dan Prestasi yang diperoleh

Website ini merupakan wujud dari kesungguhan kami untuk membangun komunikasi interaktif demi meningkatkan kualitas pendidikan

Kamis, 28 April 2011

Selamat Menempuh Ujian Nasional 2011

Ujian Nasional merupakan proses untuk mengukur kemampuan dan kompetensi setiap siswa di Indonesia yang dikemas dalam bentuk ujian yang akan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak, dengan mengacu pada kompensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Senin, 25 April 2011 Sub Rayon 20, Rayon 33, Sekolah penyelenggara SMP Negeri 1 Puger melaksanakan Ujian Nasional Tingkat SMP. Terdapat 4 sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional di SMP Negeri 1 Puger Kabupaten Jember yang semuanya berjumlah 17 ruang ujian diantaranya :

  1. SMP Negeri 1 Puger
  2. SMP Terbuka Puger
  3. SMP PGRI Mojosari
  4. SMP Plus Sunan Giri


Panitia dan Pengawas Ujian berasal dari luar sekolah masing masing penyelenggara Ujian Nasional 

Minggu, 24 April 2011

Minta Lulus UN, Dukun Cilik Ponari Laris

JOMBANG, KOMPAS.com — Menjelang ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama, sebagian siswa pergi ke dukun Cilik Ponari (12) di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
"Sejak hari Rabu (20/4/2011), banyak anak SMP yang datang ke sini membawa alat tulis dan penghapus yang minta kepada anak saya Ponari agar lancar dan lulus ujian," kata Mukaromah (30), ibu Ponari, sang dukun cilik, kepada Kompas, Minggu (24/4/2011), di Jombang.
Dikatakan, alat tulis dan penghapus yang dibawa oleh siswa tersebut oleh Ponari dimasukkan ke dalam ember berisi air dan batu (aji-aji milik Ponari) dengan harapan lulus ujian nasional. "Mereka datang ada yang didampingi orangtuanya, tetapi ada yang datang bersama teman-temannya," katanya.
Mukaromah mengatakan, sebagaimana tahun ini, tahun lalu pun banyak anak sekolah yang mau ujian nasional datang meminta bantuan Ponari agar lulus ujian nasional. "Ada juga dari mereka yang datang dan berterima kasih karena lulus ujian nasional. Namun, ada juga yang tidak datang lagi," katanya.
Kamsin (35), ayah Ponari, mengatakan, apa yang dilakukan oleh anak tersebut hanyalah perantara dan semuanya karena Allah. Karena itu, pihak keluarga tidak mematok berapa mereka harus membayar.
"Seikhlasnya berapa pun mereka ngasih karena anak saya hanya membantu apa yang diminta. Seperti anak-anak sekolah yang datang ke sini minta celupane Ponari, ya berapa saja kami terima," katanya.
Ponari yang sejak kesohor dengan batu aji-ajinya, tahun 2009, kini memiliki nama Muhammad Ponari Rachmatullah. Penambahan nama Rachmatullah tersebut, kata Kamsin, bukan karena keinginan keluarga, melainkan seorang kiai dari Surabaya.
"Nama aslinya Muhammad Ponari. Lalu oleh Kiai Aat dari Surabaya ditambahi Rachmatullah," katanya.
Setidaknya kekondangan dukun cilik Ponari ini telah membuat kehidupan keluarganya berubah, termasuk rumah tinggalnya yang dahulu berdinding bambu tetapi sejak tahun 2010 sudah berubah menjadi bangunan rumah besar berdinding tembok.
"Alhamdulillah, berkah yang kami rasakan dari Allah. Sekarang kami tidak lagi menjadi buruh tani karena uang rezeki dari orang-orang yang minta kesembuhan dari Ponari, saya belikan tanah tegalan, tanah sawah, dan membangun rumah," katanya.
Sri Asih Rahayu (41), bulek Ponari, secara terpisah mengatakan, anak-anak sekolah yang datang dan meminta agar lulus ujian nasional semuanya dari wilayah Jombang. "Tidak ada yang dari luar Jombang, kecuali tamu yang minta kesembuhan," katanya.
Ponari, dukun cilik yang kini duduk di bangku kelas V SDN I Balongsari, ketika ditemui enggan berbicara, hanya mengangguk-anggukkan kepala saat Kompas menanyakan seputar tamu-tamu anak sekolah yang minta agar lancar dan lulus ujian nasional.
"Masih seperti dulu tidak banyak bicara, kecuali kepada orang-orang yang sudah dikenal dekat," kata Kamsin.

Besok UN SMP/MTs, Bawa HP Dirazia

JAKARTA (Pos Kota) – Sebanyak 33.269 siswa SMP dan sederajat di Jakarta Selatan mulai Senin (25/4) besok hingga Kamis (28/4) akan mengikuti Ujian Nasional tahun ajaran 2010/2011. Mencegah kebocoran soal, pendistribusian naskah ujian akan dikawal ketat aparat kepolisian ke sekolah masing-masing.

Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jaksel, Mochammad Arief, menjelaskan 33.269 siswa tersebut berasal dari 66 SMP negeri, 136 SMP swasta, 6 SMP terbuka dan 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Untuk memudahkan pelaksanaan UN, para peserta dibagi menjadi 5 sub rayon yakni sub rayon (SR) 08 di SMP 161 Kebayoran Lama, SR 09 di SMP 19 Kebayoran Baru, SR 10 di SMP 41 Pasar Minggu, SR 11 di SMP 73 Tebet dan SR 20 di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pinang, Kebayoran Lama.
Ditambahkan Arief, selain akan mengerahkan polisi, selama berlangsungnya UN hingga Kamis (28/4), pihaknya akan melakukan sweeping terhadap seluruh peserta UN. “Sebelum masuk ruang ujian, siswa akan disweeping khususnya dari penggunaan telepon seluler atau HP. Sebaliknya siswa hanya diizinkan membawa alat tulis dan kartu ujian,” kata Moch. Arief, Minggu (24/4).
Tahun ini kelulusan UN SMP di Jaksel diharapkan dapat mencapai 100 persen. Adapun tahun lalu UN utama berkisar 99 persen.
Kasi SMP Sudin Dikdas Jaksel Murhanuddin menambahkan, pertamakalinya mulai tahun ini kelulusan siswa tidak 100 persen tergantung dari UN, tapi merupakan gabungan 60 persen UN dan 40 persen Ujian Sekolah.
“Kelulusan siswa kini tidak mutlak dari hasil UN, tapi juga tergantung hasil raport siswa. Artinya tak ada lagi kesan ada siswa yang tak lulus karena nilai UN rendah,” kata Murhanuddin.
Itu sebabnya dalam kurun waktu 3 tahun, kedislipinan dan hasil ujian sekolah tetap menjadi pertimbangan khusus. Selain dari hasil UN itu sendiri.
Berkaitan meningkatkan kelulusan siswa, para guru dan kepala sekolah SMP se-Jaksel sejak beberapa bulan lalu sudah gencar mengadakan serangkaian try out (uji coba).

(rachmi/sir)

Rabu, 20 April 2011

Kelulusan Peserta Didik Tak Boleh Dipaksakan


Jakarta--- Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa/Sekolah Menengah Kejuruan  (SMA/MA/SMALB/SMK) Tahun Pelajaran 2010/2011 digelar serentak mulai hari ini.  Pemerintah tidak memberikan target khusus kelulusan peserta didik. Diharapkan, peserta dapat lulus sesuai aturan dan dengan jujur.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat meninjau persiapan UN Rayon 10 di SMA 70 Jakarta, Senin (18/4). "Tentu kita semua mendoakan, berusaha, yang ingin lulus bukan hanya orang tua, anak, dan gurunya.  Semua ingin adik-adik kita lulus dengan cara sesuai dengan aturan dan kejujuran. Kami sangat optimis adik-adik kita bisa lulus dengan baik," kata Mendiknas.

Mendiknas mendorong dan memberi motivasi agar peserta dapat lulus dengan baik. Namun, jika ada peserta yang tidak lulus, masih ada kesempatan mengikuti UN Paket C, atau mengulang pada tahun depan. "Jangan dipaksakan kalau memang dia keadaannya belum mampu. Diberikan kesempatan saat-saat mendatang. Tidak boleh mengorbankan meskipun nilainya jelek harus diluluskan," ucap Menteri Nuh.

UN hari pertama jenjang SMA/MA mengujikan dua mata pelajaran (mapel). Ujian dimulai pukul 08.00-10.00 mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selanjutnya, ujian dimulai pukul 11.00-13.00 masing-masing mengujikan mata pelajaran Biologi untuk Program IPA, Sosiologi (IPS), Sastra Indonesia (Bahasa), dan Fikih (Keagamaan). Sementara pada jenjang SMK/SMALB mengujikan satu mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia

Adapun jumlah peserta UN jenjang SMA/MA/SMK sebanyak 2.442.599 orang terdiri atas 1.196.136 peserta SMA, 287.931 (MA), dan 958.532 (SMK). Pada penyelenggaraan UN tahun ini dilakukan uji petik yaitu pengawasan pelaksanaan UN di ruang ujian yang dilakukan oleh penyelenggara UN tingkat pusat. Adapun tujuan uji petik adalah untuk memastikan pelaksanaan UN di ruang ujian dan di satuan pendidikan sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) UN, sehingga diperoleh data hasil UN yang valid dan kredibel.

Uji petik dilaksanakan di 33 Provinsi dan di setiap Provinsi dipilih satu kabupaten dan satu kota. Pada setiap kabupaten/kota dipilih dua atau tiga SMA/MA dan SMK dengan mempertimbangkan kriteria meliputi jenis sekolah baik negeri dan swasta. Selain itu, berada di wilayah perkotaan, tengah, dan pinggiran, serta hasil UN tahun 2010. "Beberapa titik yang saya uji petik Alhamdulillah semuanya aman sesuai POS. Kalau ada yang curang akan diproses," kata Mendiknas.

Jika ada peserta yang terbukti curang akan diproses dalam berita acara. Jika kecurangan terjadi, kata Mendiknas, risiko yang dihadapi adalah nilai mata pelajaran yang diujikan dihapuskan. "Berarti kehilangan (nilai) 60 persen karena bobot nilai UN 60 persen. Kami tidak ingin adik-adik melakukan kecurangan, tetapi seandainya terjadi diberikan hukuman," katanya.

Kelulusan UN ditentukan berdasarkan nilai akhir diperoleh dari gabungan nilai UN dan nilai sekolah dari mata pelajaran yang di-UN-kan dengan pembobotan 60:40. Nilai sekolah diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan  nilai rata-rata rapor masing-masing semester 3, 4, dan 5 untuk SMA/MA/SMALB, dan SMK dengan pembobotan 60:40.

Kriteria kelulusan UN baik pada jenjang SMP/MTs,SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK adalah rata-rata nilai akhir minimum 5,5 dan tidak ada nilai di bawah 4,0. Adapun kriteria kelulusan UN SD/MI dan SDLB ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan. Sementara kelulusan dari satuan pendidikan dirapatkan Dewan Guru dengan memperhatikan nilai akhlak mulia. (agung)

Pengaduan yang Masuk Langsung Dimintakan Konfirmasi

Jakarta 
Selain melalui Posko UN 2011 di Gedung C Kementerian Pendidikan Nasional,  laporan masyarakat mengenai pelanggaran pelaksanaan UN 2011 juga masuk ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Sebagian laporan berisi pengaduan adanya kebocoran kunci jawaban UN. Namun, ada juga yang sekadar menyampaikan harapannya, semoga UN dapat berjalan dengan baik.

Demikian dijelaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas, Mansyur Ramli, saat acara jumpa pers tentang UN, di Gedung C Kemdiknas, (18/04/2011). Beberapa laporan yang masuk, ada yang langsung ditindaklanjuti untuk dikonfirmasi kebenarannya, ada juga yang belum bisa langsung dikonfirmasi.

Misalnya, laporan dugaan kebocoran di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. "Karena amplopnya terbuka, maka dipandang bahwa soal sudah diambil. Setelah dikonfirmasi dengan panitia dan pihak lain selain panitia, supaya obyektif, ternyata itu bukan dibuka, tapi lecet karena diantar dalam perjalanan yang cukup jauh. "Dari Medan ke Padang Sidempuan memakan waktu sekitar delapan jam," ujar Mansyur.

Aduan yang masuk dari masyarakat, akan langsung dikonfirmasi ke panitia, maupun nonpanitia. Supaya dapat dinilai dengan objektif, maka diperlukan konfirmasi dari pihak non-panitia, yaitu masyarakat, untuk mencermati jalannya UN.

Sedangkan salah satu aduan mengenai kebocoran yang belum bisa dikonfirmasi adalah dugaan kebocoran di Gorontalo. "Sampai saat ini belum ada bukti-bukti adanya kebocoran," ujarnya.

Selain itu, ada juga laporan dugaan kebocoran di Madrasah Aliyah Negeri (MAN), di daerah Fakfak, Papua Barat. "Sudah dikonfirmasi ke panitia, katanya nggak ada. Sekarang kami masih mencari second opinion. Sudah dikontak ke Fakfak, minta tolong sebuah yayasan untuk mencari bukti,"  ucap Mansyur.

Anggota BSNP Teuku Ramli Zakaria mengatakan, kebocoran kunci jawaban soal UN kemungkinan sangat kecil. "Karena naskah soal untuk setiap ruangan ada lima paket, dibagi ke semua siswa secara acak, jadi tidak sama," ujarnya. Dia menambahkan, jika siswa berniat mencari kunci jawaban, berarti siswa tersebut harus tahu, paket soal mana yang akan dihadapinya saat UN. Kenyataannya, siswa baru akan mengetahui paket soalnya tepat ketika UN berlangsung. Namun, Kemdiknas akan terus menindaklanjuti setiap laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran pelaksanaan UN. (liang ayo)

Senin, 18 April 2011

Rumitnya Mengurusi UAN

Senin, 18 April 2011
MULAI hari Senin murid-murid Sekolah Menengah Atas menjalani ujian akhir nasional. Ujian yang menentukan kelulusan anak didik seperti biasa menimbulkan kehebohan. Mulai dari anak didik hingga orangtua menghadapi UAN dengan penuh ketegangan.

UAN selalu menjadi momok karena seakan-akan menjadi penentu masa depan anak didik. Keberhasilan untuk melewati UAN seakan-akan menjadi kunci untuk meraih masa depan, sebaliknya kegagalan dalam UAN seakan akhir sebuah malapetaka besar.

Tidak usah heran apabila kita melihat ada anak didik yang sampai memilih jalan bunuh diri ketika gagal dalam UAN. Seakan-akan gagal di UAN merupakan aib besar dan tidak boleh terjadi.

Inilah yang sebenarnya merupakan kegagalan dari pendidikan yang kita lakukan. Seakan-akan tujuan dari pendidikan adalah sekadar untuk lulus UAN. Seakan-akan tujuan dari pendidikan adalah untuk memperoleh ijazah.

Kita bukan hanya terperangkap dalam budaya instan, tetapi juga budaya prosedural. Seakan-akan jika sudah bisa melakukan UAN, maka kita akan menjadi bangsa yang hebat. Dengan nilai kelulusan yang lebih tinggi, kita otomatis sejajar dengan bangsa-bangsa lain.

Padahal pendidikan bukan ditentukan oleh nilai kelulusan. Pendidikan lebih ditentukan bagaimana membuka wawasan anak didik dan mengasah daya nalarnya, sehingga mereka bisa menjadi pribadi-pribadi yang mampu berpikir logis.

Pendidikan harus bisa mempersiapkan anak didik memiliki kompetensi sesuai dengan inklinasinya. Bukan hanya sekadar puas untuk mendapatkan ijazah, karena yang menentukan kemajuan sebuah bangsa bukan tingginya tumpukan ijazah, tetapi tumpukan karya.

Dengan cara pandang pemerintah yang lebih tertuju kepada nilai kelulusan, tidak usah heran apabila yang lalu dikejar adalah nilai. Anak didik bukan belajar untuk mempersiapkan diri, tetapi mencoba mencari bocoran dari jawaban UAN.

Tidak usah heran apabila menjelang UAN sekolah juga sibuk menjaga jangan sampai materi UAN sampai bocor. Tempat percetakan materi UAN dijaga seperti percetakan uang negara. Para pegawai percetakan digeledah seperti karyawan Peruri.

Kita memang harus mendorong agar anak-anak Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Agar kita bisa menjadi pemenang dalam era globalisasi, kita harus mampu membangun manusia-manusia yang berkualitas.

Pembangunan knowledge based society tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang artifisial. Itu harus ditempuh dengan cara-cara yang konseptual dan contoh-contoh baik yang bisa ditiru oleh anak-anak didik.

Bagaimana kita akan bisa mengajarkan anak-anak untuk jujur dan disiplin, ketika yang setiap hari mereka lihat adalah ketidakjujuran dan ketidakdisiplinan dari para pejabat. Anggota-anggota DPR yang malas untuk mengikuti sidang dan bahkan tidur di ruang sidang menjadi contoh buruk bagi anak-anak kita.

Kita meminta anak-anak didik untuk rajin belajar dan tidak mencoba mencuri-curi soal ujian, sementara yang mereka lihat para pejabat yang berlomba-lomba mencuri uang negara. Anak-anak dipertontonkan oleh pejabat yang pamer gelar akademik, namun miskin dalam aplikasi ilmu pengetahuan.

Persoalan pendidikan yang kita hadapi bukan hanya persoalan rendah nilai rata-rata kelulusan. Persoalan yang kita hadapi jauh lebih berat dari itu. Persoalan esensi dari pendidikan yang kita lakukan, yang sama sekali tidak mengasah kecerdasan anak didik, tetapi lebih mencekoki anak-anak.

Oleh karena itu pemecahannya tidak cukup dengan menaikkan nilai kelulusan UAN, tetapi membenahi sistem pendidikan. Standardisasi proses belajar-mengajar, penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, orientasi dari proses pendidikan harus didahulukan.

Tanpa itu maka kita akan terus menghadapi persoalan yang sama. Setiap kali UAN akan dilaksanakan, orang hanya sekadar khawatir karena tidak memahami apa sebenarnya manfaat dari UAN, kecuali sekadar untuk menyatakan lulus atau tidak lulus dari anak didik.

Sabtu, 16 April 2011

Briptu Norman "Banjir" Rezeki

JAKARTA, KOMPAS.com — Bagai tertimpa durian runtuh, video lipsync Briptu Norman dengan lagu India "Chaiyya, Chaiyya" menjadi pintu untuk mendapatkan rezeki.

ukan sanksi berat dari Polri, justru Norman mulai mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sejumlah pihak yang mengundangnya. Lalu, bagaimana tanggapan Polri soal "komersialisasi" anggotanya itu?
Pihak Polri menyatakan tidak akan ikut campur soal bayaran yang diterima oleh anak muda asal Gorontalo itu. "Kapolri telah membuka lebar kesempatan bagi Norman untuk mengembangkan diri. Kalau soal honor, itu langsung ke Norman sendiri. Kalau diundang di TV, memang ada seperti dapat amplop atas jasa Norman. Itu wajar saja," ujar Kabag Penum Polri Kombes Boy Rafli Amar, Sabtu (9/4/2011).
Polri sadar bahwa penampilan Norman yang saat ini bak selebriti tak akan berlangsung untuk selamanya. Selama masyarakat ingin melihat bakat dan talenta yang dimiliki Norman, Polri akan mempertimbangkan dan mengakomodasinya.
Setidaknya lebih dari 10 undangan menjadi bintang tamu harus antre di tangan Norman. Bahkan, pengacara Farhat Abbas telah menjajaki pengambilan suara untuk single ciptaannya, "Cinta Farhat".
"Ini memang semacam keberkahan untuk Norman sendiri. Tentu kami dari Polri berusaha memberikan arahan kepadanya. Kami akan berupaya memfasilitasi, memediasi bagi para pihak yang mengundangnya," ucap Boy. (Tribunnews/Abdul Qodir)

Peserta UN yang Curang Dijamin Tidak Lulus

ilustrasi-unBadan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) meminta sekolah untuk tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun saat ujian nasional(unas) 2011. Sebab, hal tersebut sangat merugikan siswa. Peserta ujian bisa didiskualifikasi jika sekolah melakukan kecurangan. Akibatnya, siswa tersebut harus mengulang pelajaran selama 1 tahun karena ujian ulangan sudah dihapus pemerintah.
Anggota BSNP Mungin Eddy Wibowo mengatakan, dengan adanya pembagian presentasi 60:40 untuk nilai kelulusan, peran sekolah dalam unas sangat besar. Sekolah sangat menentukan 40 persen tingkat kelulusan. Karena, nilai ujian sekolah maupun rapor dihasilkan sekolah.

’’Lima paket soal unas tahun ini sangat menyulitkan siswa melakukan kecurangan di dalam kelas. Tapi, yang bahaya adalah kecurangan dilakukan sekolah dengan menyiapkan jawaban bagi siswa atau mengganti jawaban siswa di lembar jawaban komputer (LJK). Sekolah harus bisa mengurangi kecurangan siswa juga dirinya.’’Tahun ini tidak ada ujian ulangan sehingga kalau siswa terbukti melakukan kecurangan otomatis dia didiskualifikasi,’’ jelas Mungin.
Berdasarkan data BSNP dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendiknas, pada 2008/2009 ada 22 kasus. Mulai dari kategori ringan terkait pencetakan dan distribusi soal hingga dugaan kebocoran soal unas. Beberapa masalah di antaranya adalah kesalahan nomor soal, soal tercetak dua, tertukar, dan kualitas kertas yang jelek.
Percetakan yang tidak kredibel karena berorientasi pada biaya yang murah dan juga mengubah layout naskah unas. Kebocoran soal terjadi sehari menjelang pelaksanaan unas terjadi di Bengkulu Selatan yang melibatkan 16 orang, yakni 10 kepala sekolah SMA Negeri, empat kepala sekolah swasta, satu kepala Madrasah Aliyah Negeri dan seorang kepala Bidang (kabid) Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Diknas setempat.
’’Itjen juga menerima laporan dari SMPN I Bengkulu tentang adanya guru yang membocorkan soal dan jual beli soal di SMP di Kendari. Dugaan kebocoran jawaban soal di SMP Negeri di Bandung, guru di Banten yang membacakan jawaban soal ujian kepada siswa di dalam kelas. Sementara itu, penyelenggara unas dan tim pemantau BSNP juga memeroleh laporan adanya pungutan uang unas di sekolah swasta di Bandung Barat yang seharusnya gratis,’’ katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramli menjelaskan, jika ditemukan adanya kebocoran atau kesalahan pada naskah soal unas, maka ujian bisa dibatalkan. Kemendiknas akan melakukan ujian ulang bagi sekolah tersebut.’’Masih ada kompensasi jika ada kebocoran atau kesalahan dari percetakan. Tapi, kalau siswa melakukan kecurangan pasti tidak lulus,’’ bebernya.

Tawaran Bocoran UN Beredar, Jangan Percaya

mendiknas-dan-logo-pendidikan
 Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh mengimbau kepada seluruh orang tua siswa atau peserta Ujian Nasional(Unas) untuk tidak mudah tergoda dengan adanya tawaran bocoran soal Unas.
“Masyarakat khususnya orang tua harus yakin bahwa jangan sampai terjebak pada spekulasi-spekulasi yang menyatakan soal ujian itu bocor. Bahkan, saya juga menerima sms yang berbunyi “Pak ini ada tawaran soal. Kalau jawaban benar 25 persen, harganya sekian juta, kalau benar 50 persen sekian juta”,” ungkap Nuh di sela kunjungan ke percetakan soal Unas di Percetakan Balai Pustaka, Jakarta, Sabtu (9/4).
Jika seandainya nanti di masyarakat atau di lapangan tetap ada dugaan soal bocor, lanjut Nuh, maka bisa diadukan ke pihak Kemdiknas. Pasalnya, mantan Menkominfo ini mengungkapkan, dalam pencetakan soal Unas kali ini pemerintah beserta dengan pengawas dan percetakan telah menaruh sebuah kode rahasia atau kode khusus yang melekat di setiap soal Unas.
“Kalau ada yang menyebarkan laporkan kepada kami. Nanti tinggal melihat kode khusus yang tertera di dalam soal. Dan kode itu adalah kode rahasia yang hanya diketahui oleh Kemdiknas, Pengawas dan Percetakan. Sehingga apakah soal itu berasal dari orang lain dengan bisnis sesaat dan disebarkan seakan-akan bahwa itu bocoran soal, itu akan kami ketahui dengan mudah apakah itu soal Unas asli atau palsu,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, Nuh juga ingin mengajak seluruh masyarakat untuk berhenti berburu soal Unas. Menurutnya, orang tua sebaiknya memberikan semangat kepada anak-anaknya untuk lebih giat belajar. “Sudahlah, daripada berburu bocoran soal yang tidak jelas juntrungannya, lebih baik energinya dipakai untuk belajar. Sehingga lebih khusyuk dan lebih konsen,” imbuhnya.
Nuh yang juga mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu turut menambahkan, kunjungannya ke percetakan soal Unas tersebut untuk memastikan kesiapan menjelang pelaksanaan UN SMA yang akan berlangsung pada 18-21 April 2011. Selain itu, ia juga memerintahkan pejabat Eselon 1 dan Eselon 2 untuk melakukan sidak di percetakan yang terletak di beberapa daerah.
“Minggu lalu, saya juga sidak di Surabaya. Alhamdulillah, prosedurnya sudah memenuhi syarat yang kita harapkan. Semoga nanti semuanya pelaksanaannya aman dan saya sampaikan, setiap titik yang punya potensi kebocoran harus kita kawal betul. Salah satunya, di titik percetakan,” pungkasnya.

Tahun 2012, Guru Malas akan Kehilangan Tunjangan

Tunjangan prestasi pendidikan sebesar satu kali gaji bagi para guru bersertifikasi akan dicabut, jika mereka tidak lolos evaluasi dua tahunan pada tahun 2012 dan 2014. Peringatan ini disampaikan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur Salamun, Senin (7/2/2011). Tim penilai akan diketuai kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Kepala Dispendik harus membentuk tim penilai angka kredit, karya tulis ilmiah, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Sembilan puluh persen bobot penilaian berasal dari pengembangan diri dan kompetensi individu. Sementara sepuluh persen sisanya unsur penunjang. Khusus bobot 90 persen ini bervariasi, antara lain penyusunan silabus, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, penulisan karya tulis ilmiah, pengembangan media belajar, ditambah proses pembelajaran aktif inovatif kreatif dan menyenangkan.
“Tapi banyak guru kita yang menyusun RPP, silabus, lebih banyak menggunakan contoh-contoh atau copy paste. Masih ada sekolah yang menyusun KTSP dari tahun ke tahun itu saja, tidak ada perunbahan, pengembangan. Seharusnya setiap tahun ada pengembangan program,” kata Salamun.
LPMP ingin mengubah pola pikir dan perilaku guru. Acuannya, Inpres nomor 1 tahun 2010 tentang percepatan peningkatan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan diawali di sekolah-sekolah. “kalau tidak digerakkan, sekolah kita akan diam. Ini namanya revolusi pendidikan,” kata Salamun.
Penilaian terhadap guru akan dilakukan dua tahun sekali. Dalam setahun, seorang guru harus mmemiliki tiga kredit poin atau senilai dengan 240 jam pelajaran. “Ini pilihan. Sekarang dia pilih mempertahankan TPP atau mau melepas. Kalau sekarang dia tak melakukan peningkatan kompetensi, maka tahun 2012 -2014, akan rontok TPP-nya,” kata Salamun.
Salamun menyesalkan masih adanya guru yang memiliki apa yang disebutnya mindset blocked. Guru-guru ini merasa sudah bagus dan tidak perlu berubah.
Saat ini sudah ada enam kabupaten dan kota di Jatim yang sudah mendaftarkan para guru untuk mengikuti pelatihan di LPMP, yakni Sidarjo, Jember, Tulungagung, Nganjuk, Gresik, dan Kota Malang.
Sumber: Jember Pos

Selasa, 12 April 2011

Nilai Tryout Ujian Nasional 2011

Untuk mengetahui nilai try out ujian nasional klik disini


Jangan lupa beri komentar... terima kasih.